Resensi Film Negeri 5 Menara

Untuk semua pemuda Indonesia yang akan bersungguh-sungguh menyongsong masa depannya..
Hari Kamis, jam 7 malam, Detos, Margonda Depok, bioskop 21. Sudah lama sekali ndak nonton di hari kerja, dan ternyata betul-betul menyenangkan, very refreshing, dan terlebih lagi hari ini crowd-nya seru banget, ramai, meriah. It's a fun evening. Kayaknya bioskop 21 tidak biasanya seperti ini di hari kerja. Mungkin karena ada film spesial yang tayang hari ini, sebuah film berjudul Negeri 5 Menara. Pastinya nyaris semua orang pernah mendengar tentang buku ini, dan melihat banyaknya orang yang nonton malam ini, kayaknya yang memang benar-benar membaca buku fenomenal juga jumlahnya samasekali tidak sedikit. Ketika membeli tiket, layar komputernya menunjukkan kalau tempat duduknya sudah nyaris penuh. Untung saja tidak kehabisan. Dan pasti lebih meriah kalau bioskopnya full house.
Sebelumnya, beberapa hari terakhir ini saya sepertinya merasa jiwa saya lumayan down. Sebagai seseorang yang selalu memantau keadaan di republik tercinta ini, saya melihat negeri ini sepertinya sudah nyaris kehilangan harapan. Sebuah bangsa yang didera penderitaan yang berat, akan tetap bertahan dan berjuang, kalau masih ada harapan. Tapi bila harapan itu sudah pupus, habislah bangsa ini. Harapan, impian, dan cita-cita adalah hal yang vital yang harus dimiliki semua orang, semua bangsa. Hope, is one of those things that keeps us alive. Dan itulah yang saya dapatkan kembali saat menonton film Negeri 5 Menara. Ajaib, karena sebuah cerita yang hebat selalu bisa mengangkat kembali semangat kita, lifting our spirit. Mahakarya mas Ahmad Fuadi ini benar-benar memberikan kita kembali sesuatu yang kita butuhkan untuk menjadi manusia yang hidup, yaitu harapan, impian, bahwa impian sebesar dan sehebat apapun akan bisa dicapai. Bahwa anak-anak dari kampung sekalipun, anak-anak orang biasa, dengan keyakinan, dengan keteguhan, dengan semangat belajar yang menyala-nyala dan pantang menyerah, akan mendapatkan segalanya yang mereka impikan, Man jadda wa jada.
Ada 5 tokoh utama di film (dan novel) ini. Alif dari Maninjau Sumatera Barat. Raja Lubis dari Medan. Said Jufri dari Surabaya. Dulmajid dari Sumenep. Atang dari Bandung. dan Baso dari Gowa, anak yang bertubuh kecil tapi sangat cerdas. Hobi mereka adalah berkumpul, ngobrol, bercanda, diskusi, dan bermimpi di bawah menara masjid Pondok Madani. Dan di bawah menara yang sejuk inilah mereka belajar dan membangun cita-cita mereka. Mereka berdiskusi tentang ilmu-ilmu yang hebat, tokoh-tokoh besar (seperti pak Habibie, Mandela, Bung Hatta, Plato, dan tentu saja, Nabi Muhammad SAW), belajar bahasa Inggris dan Arab, membayangkan kota-kota dunia yang hebat, dan belajar pidato. Dan Bahasa Inggris menjadi salahsatu kunci disini. Karena dengan bahasa Inggris, anda akan bisa mempelajari ilmu-ilmu terhebat tidak saja dari Indonesia, tapi dari seluruh dunia. Keunggulan itulah yang menjadi salahsatu kunci yang memungkinkan kita tidak saja mendapatkan ilmu, tapi ilmu yang unggul. Bahasa Inggris adalah kunci jendela seluruh dunia. Bahasa asing juga yang menjadi kunci kecerdasan unggul para Bapak Bangsa Indonesia, Sukarno, Hatta, Agus Salim, yang menguasai 4 bahasa sekaligus, Inggris, Belanda, Jerman, dan Prancis. Dan belajar pidato penting baik untuk menjadi pemimpin sekaligus melatih keberanian dan karakter. Semua yang akan memudahkan mereka mencapai impiannya, to see the world..
Film dan buku Negeri 5 Menara, seperti Laskar Pelangi, adalah manual. Sebuah buku pedoman bagaimana cara bermimpi, dan bagaimana impian-impian besar akan bisa diraih, bahkan oleh semua orang. Sebuah kisah yang penuh inspirasi, mengisi kembali jiwa kita dengan harapan, dan pikiran kita dengan wawasan yang mendunia. Di saat Indonesia yang sedang seperti ini, cerita Negeri 5 Menara ini seperti sebutir salju di padang yang gersang. Watch it, watch it now, and be inspired! Bawa anak-anak anda nonton film ini. Man jadda wa jada! Eko Laksono. Penulis Imperium III, kembali bangga jadi orang Indonesia. (akan baca bukunya lagi dan nonton filmnya sekali lagi). ... Jangan lupa belajar bahasa Inggris. Berkumpul sama teman-teman yang cerdas dan punya impian. and read books! 

Sumber : IMPERIUM III
"Man Jadda Wa Jadda"
-Arabian Quotes



"Knowledge Is Power"

-Francis Bacon


"Korupsi dipicu gaya hidup hedonis dan boros"


(Benar kan?).
-Eko Laksono

Arsip Blog