Ceramah Umum Kepala BASARNAS di Kampus IPDN Reg. Sulawesi Selatan


    
 Banyak sebutan fantasi bagi para penyelamat publik, tentu saja bukan hanya   famous superhero  seperti Spiderman, Batman, Captain America  yang hanya beradegan keren menyelamatkan orang banyak di layar bioskop ataupun komik dan imajinasi kita, tetapi ini bisa disebut the real heroes, benar – benar nyata dan fakta.  Lebih menarik lagi, untuk bergabung menjadi heroes, kita tidak usah harus digigit oleh laba-laba supernya spiderman ataupun minum ramuan super. Cukup mempunyai mental, jasmani mumpuni  dan rasa kepedulian terhadap sesama lalu mengikuti pelatihan rescue SAR.

   Makassar. 8 Agustus 2012. Masih diselimuti aura keberkahan Bulan Ramadhan. Tidak mengurangi rasa antusias.  Selain haus akan dahaga, tetapi juga haus pada Ilmu pengetahuan, Kampus IPDN Reg. Sulawesi Selatan mengundang Kepala BASARNAS (Badan Search and Rescue Nasional) Marsekal Madya TNI Daryatmo S.IP untuk memberikan ceramah umum seputar BASARNAS kepada para Praja Khususnya Praja Kampus Reg. Sulsel dan Praja di Kampus Jatinangor juga Kampus IPDN Sumbar melalui Teleconference. Dihadiri juga oleh Kepala Biro I IPDN, Dekan Fakultas Politik Pemerintahan IPDN, Direktur IPDN Kampus Sulawesi Selatan, saya sebagai tokoh tidak penting (-____-), dan tokoh penting lainnya yang tidak bisa saya sebutkan semua.

   BASARNAS adalah LPNK (Lembaga Pemerintah Non Kementerian) yang bertugas melaksanakan tugas pemerintah Indonesia di bidang pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR). Tugas Pokok BASARNAS sendiri melaksanakan pengkoordinasian, pembinaan, dan pengendalian potensi SAR dalam kegiatan SAR terhadap orang dan material yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam pelayaran dan penerbangan, serta memberikan bantuan dalam bencana dan musibah lainnya sesuai dengan peraturan SAR nasional dan Internasional.

  Bapak Daryatmo sendiri, terlihat sekilas adalah pribadi yang memiliki integritas yang tinggi dan kepedulian terhadap kualitas personal generasi penerus bangsa, karena  diawal ceramahnya, beliau bilang sangat interest pada undangan dari IPDN  untuk memberikan ceramah umum kepada para praja. Visi BASARNAS menurut beliau, adanya pelaksanaan operasional penyelamatan/rescue, dengan cepat dan aman. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 99 Tahun 2007, BASARNAS ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Lambang BASARNAS


   Pada logo SAR, di dalam lingkaran ada tulisan AVIGNAM  JAGAT SAMAGRAM, Tentunya sebagai motto atau semboyan SAR. Ada yang bilang artinya, “Semoga Selamatlah Alam Semesta”, ada pula yang mengartikan “Damailah Bumiku dan Seisinya”, atau versi lainnya “Selamatlah Manusia di Seluruh Dunia”. Tapi menurut versi saya intinya sama, “Keselamatan bagi semua”. Freedom For  All Society, yeah !

   Selain menjelaskan seluk beluk SAR dari “Sejarah awal terbentuknya SAR” di Indonesia, beliau juga menjelaskan keanggotaan SAR secara general atau secara umum. Pada intinya kita juga bisa menjadi anggota SAR, dengan melalui tahap training Calon anggota SAR itu sendiri. Karena calon anggota SAR harus melewati beberapa pelatihan Search and Rescue di lapangan dengan simulasi bencana yang disesuaikan dengan medan tertentu, seperti di hutan belantara dan medan penyelematan lainnya. Basic Training biasanya diadakan dalam jangka waktu sekitar 2 minggu dan Next Level Training atau Professional Training SAR diadakan dalam jangka waktu sekitar 21 Hari. Tentunya untuk menempa dan menghasilkan para heroes atau anggota SAR yang lebih Professional. Pelatihan SAR more fun atau lebih menyenangkan dibandingkan Latihan Dasar Militer kata beliau dengan percaya diri dan penuh pengalaman. Tetapi tentu kaya akan kegiatan yang berbau militansi karena disiplin adalah modal utama dalam menjalankan mekanisme penyelamatan. Minimalnya dapat mengetahui kualifikasi anggota SAR, cara membawa kantong jenazah, membaca peta, Survive di hutan dan aneka keterampilan juga ilmu pengetahuan SAR lainnya.

   Hal ini mengingatkan saya, pada isi pengarahan Bapak Kepala Bagian Keprajaan IPDN Reg. Sulsel pada saat Apel Kabupaten yang lalu. Beliau menerangkan tentang SAR secara garis besar. Dan memberikan motivasi kepada para praja untuk mengikuti pelatihan SAR, yang rencananya peserta pelatihan SAR terbatas 100 orang saja. Informasi tersebut menyulut api semangat saya menjadi onfire untuk ikut bergabung menjadi heroes karena terobsesi oleh filmThe Amazing Spiderman yang telah saya tonton sebelumnya. Tentunya tidak berkostum dan bertopeng, tetapi dengan penampilan ‘biasa-biasa aja’. Semangat saya masih berkobar-kobar ketika mengacungkan tangan untuk menggubris perintah dari beliau.

“Siapa yang tertarik untuk mengikuti pelatihan SAR, acungkan tangan ?”

   Seraya timbul satu persatu acungan tangan yang bertubi – tubi baik dari barisan muda praja dan madya praja pada saat itu. Beliau juga menjelaskan lumayan rinci mengenai isi kegiatan di dalam pelatihan SAR. Antara lain katanya, Bimbingan secara teoritis mengenai SAR sebelum terjun ke medan latihan, Pelatihan SAR hutan dan Pelatihan SAR air bahkan SAR udara. Mendengar adanya “pelatihan SAR air”, semangat saya sedikit menciut seperti balon udara kehabisan gas mulia Helium. Karena sebenar – benarnya, saya hanya bisa satu gaya berenang saja. Tidak lain dan tidak bukan “Stone Style” atau bisa disebut juga “Suicide Style”.Gaya Batu. Ciri khas gaya berenang para korban tenggelam di laut dari sejak sebelum Masehi sampai zaman ‘segala touchscreen’ seperti sekarang.

   Acara ceramah tersebut ditutup oleh segelintir pertanyaan dari para praja dan tamu undangan dari berbagai instansi, salah satunya tamu undangan lembaga pendidikan kedinasan lain seperti taruna dari  AMI (Akademi Maritim Indonesia) dan STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) yang ikut menambah pesona antusiasme acara ceramah tersebut. Sekaligus menjadi pengisi schedule penutup  Marsekal Madya TNI Daryatmo S.IP sebagai Kepala BASARNAS yang akan diganti oleh Mayor Jenderal TNI (Mar) M. Alfan Baharudin pada masa periode selanjutnya pada bulan Agustus 2012 ini.

   Berusahalah tetap menjadi penyelamat. Minimalnya penyelamat bagi diri sendiri dengan berusaha, dan berjuang mencapai masa depan yang gemilang. Menjadi penyelamat diri sendiri dengan menentukan tujuan yang jelas. Yang seirama dengan salah satu prinsip Thomas Carlyle seorang cendekiawan Inggris.

“Seseorang dengan tujuan yang jelas, akan membuat kemajuan walaupun melewati jalan yang sulit, seseorang yang tanpa tujuan, tidak akan membuat kemajuan walaupun ia berada di jalan yang mulus”

Tetap Optimis berjuang menjadi heroes untuk masa depan dan cita - cita masing - masing. Karena dengan Optimis, walau dijalani dengan pahit tapi akan tetap terasa manis. 

Tetap menikmati detik tiap detik indahnya Bulan Ramadhan ini...

“ALLAHU AKBAR !”   ^___^
 
"Man Jadda Wa Jadda"
-Arabian Quotes



"Knowledge Is Power"

-Francis Bacon


"Korupsi dipicu gaya hidup hedonis dan boros"


(Benar kan?).
-Eko Laksono

Arsip Blog